on

Pengunduran Diri Balmer Demi Kembalinya Bill Gates?

Setelah pengumuman pengunduran diri Steve Balmer yang akan mulai efektif dalam 12 bulan mendatang banyak rumor beredar mengenai masa depan Microsoft.

Di antara sedemikian banyak gosip yang beredar belakangan ini yang menjadi perhatian adalah kemungkinan kembalinya Bill Gates di posisi puncak kepemimpinan Microsoft. Isu ini semakin menguat setelah para pemegang saham Microsoft mengaku tidak puas dengan kinerja saham Microsoft yang tak kunjung mengalahkan Apple dan Google.


Pemikiran bahwa Bill Gates bakal kembali pimpin Microsoft sebagaimana dilakukan oleh Steve Jobs di Apple pada tahun 1997 memang menarik. Namun kemungkinan itu hampir tidak mungkin terjadi, setidaknya demikian menurut Michael A. Cusumano seorang profesor di Sloan School of Management MIT.

Bill Gates mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO pada tahun 2000 setelah berdebat sengit di pengadilan karena dianggap melanggar hukum persaingan usaha berkali-kali. Keputusan tersebut bagi Gates secara pribadi dianggap sebagai upaya pemerintah dan lawan-lawan bisnisnya menjegal kesuksesan dirinya.

“Bill Gates meninggalkan Microsoft saat perusahaan tersebut menghadapi tantangan baru, dan ia tak pernah menoleh kembali semenjak hari itu” demikian pendapat Cusumano.

Steve Balmer sendiri adalah sahabat dekat Bill Gates dan turut menjadi bagian dalam membesarkan Microsoft sejak awal, karenanya saat itu sangat bisa diprediksikan bahwa Balmer akan menggantikan Gates. Namun kondisinya berbeda saat ini, tak ada seorangpun yang cukup menonjol untuk menggantikan posisi Balmer.

Bersama David P. Yoppie yang adalah profesor di Harvard Business School, Cusumano saat ini tengah menulis buku kepemimpinan dengan mengambil inspirasi dari Bill Gates, Steve Jobs dan Andrew S. Groove (mantan CEO Intel).

Berbeda dengan IBM, Intel dan Apple yang pernah mengalami krisis finansial, Microsoft tidak pernah menghadapi kondisi serupa namun menghadapi krisis kepemimpinan teknologi. Produk andalan Microsoft yaitu Office dan Windows masih tetap memberi keuntungan besar bagi Microsoft sementara Apple dan IBM pernah merugi.

Namun demikian Microsoft menderita paranoid, sebuah ketakutan jika MS Windows dan MS Office tak laku lagi di pasaran, karenanya Microsoft melakukan langkah defensif yang justru bisa menjadi blunder dan membawa kerugian sesungguhnya bagi mereka. Setidaknya demikian menurut pendapat George F. Colony dari Forrester Research.

Karena kondisi keuangannya yang kuat Microsoft lantas melakukan investasi di banyak hal seperti mesin pencari Bing, Windows Phone, tablet, pengganti laptop (Surface) dan sebagainya.

Masalahnya dengan melakukan investasi-investasi tersebut Microsoft sekaligus menghadapi rival-rival baru yang sudah cukup kuat dalam industrinya seperti Google dan Apple. Steve Balmer sendiri mengakui bahwa ini adalah kondisi yang tengah dihadapi oleh Microsoft.
Bahkan jika investasi mereka di smartphone melalui Windows Phone pada akhirnya berhasil secara kualitas tetap tidak akan mampu menyamai popularitas Android karena bagaimanapun Android akan unggul dalam hal biaya.

Yoffie menyarankan akan Microsoft kembali berfokus pada produk intinya yaitu sistem operasi Windows dan software MS Office.

Was posted by 7:27 AM , under Microsoft and permalink http://produklaptopbaru.blogspot.com/2013/08/pengunduran-diri-balmer-demi-kembalinya.html .